Universitas Riau Kepulauan Penelitian HUBUNGAN PEMBERIAN MOTIVASI PEMIMPIN DENGAN PENINGKATAN KINERJA PEGAWAI PADA KOPERASI NURUL ISLAM

HUBUNGAN PEMBERIAN MOTIVASI PEMIMPIN DENGAN PENINGKATAN KINERJA PEGAWAI PADA KOPERASI NURUL ISLAM

Cahyo Budi Santoso

 Dosen Tetap Prodi Akuntansi – Fakultas Ekonomi UNRIKA Batam

Abstrak

Penelitian ini difokuskan pada masalah hubungan pemberian motivasi pemimpin dengan kinerja pegawai pada Koperasi Nurul Islam – Muka Kuning. Dalam penelitian ini digunakan instrument berupa angket, dokumentasi dan observasi. Yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pegawai Koperasi Nurul Islam – Muka Kuning, sedangkan sample dari penelitian ini adalah 53 pegawai Koperasi Nurul Islam – Muka Kuning, pengolahan data menggunakan statistic inferensial product moment. Hasil kesimpulan terdapat hubungan posiitif yang signifikan antara pemberian motivasi pemimpin dengan peningkatan kinerja pegawai. Hasil analisa koefisien determinasi menunjukkan bahwa terdapat 97 persen dari kinerja pegawai pada Koperasi Nurul Islam ditentukan oleh pemberian motivasi dari pemimpin, dan ini berarti pula bahwa 3 persen kinerja pegawai Koperasi Nurul Islam ditentukan oleh variabel lainnya.

1.      PENDAHULUAN

Salah satu faktor keberhasilan dalam menjalankan pengelolaan koperasi adalah tidak terlepas dari campur tangan manusia sebagai unsure utama pelaksanaan kegiatan koperasi. Koperasi Nurul Islam adalah sebuah koperasi yan anggota-anggotanya adalah para karyawan yang selama ini telah mengabdikan hidupnya pada Masjid Nurul Islam- Muka Kuning. Koperasi ini mempunyai 2 (dua) divisi usaha yaitu Divisi Jasa dan Divisi Pedagangan. Masing-masing divisi terdiri dari beberapa orang pegawai.

Dalam melaksanakan tugasnya, pegawai Koperasi Nurul Islam tidak terlepas dari pemberian motivasi pemimpin selaku atas yang bertanggungjawab atas tugas-tugas yang dikerjakannya. Pimpinan dituntut untuk mampu menggerakkan bawahannya guna menciptakan gairah kerja demi mencapai tujuan.

Pimpinan sebagai salah satu daya penggerak pegawai dalam organisasi dituntut agar mengetahui tingkah laku serta kebutuhan yang dapat mendorong para bawahan untuk mampu bekerja guna mencapai tujuan organisasi. Untuk itu pemimpin dituntut untuk dapat menciptakan situasi dan kondisi organisasi yang kondusif dan menggairahkan kerja sehingga mereka mau berbuat dan berperilaku sesuai dengan apa yang dikehendaki oleh organisasi.

Related Post