PENGARUH TINGKAT KESULITAN KEUANGAN, TINGKAT HUTANG, INTENSITAS MODAL DAN SIZE PERUSAHAAN TERHADAP KONSERVATISME AKUNTANSI PADA PERUSAHAAN PROPERTY DI BEI (PERIODE 2007-2010)

Syahril Effendi

Dosen Tetap Prodi Akuntansi FE-UNRIKA Bata

Abstrak

           

Penelitian ini melihat secara empiris bahwa Tingkat kesulitan keuangan perusahaan dapat mempengaruhi Tingkat konservatisme akuntansi. Tingkat konservatisme akuntansi dapat dikategorikan dalam akuntansi konservatif dan akuntansi liberal (Penman, 2001: 561).

Teori akuntansi positif memprediksi bahwa kondisi keuangan perusahaan yang bermasalah dapat mendorong manajer untuk mengurangi tingkat konservatisme akuntansi walaupun pemegang saham dan kreditur menghendaki penyelenggaraan akuntansi yang konservatif. Sebaliknya, teori signaling memprediksi bahwa kondisi keuangan perusahaan yang bermasalah dapat mendorong manajer untuk menaikkan tingkat konservatisme akuntansi.

 

I.PENDAHULUAN

1.1.            Latar Belakang Masalah

Salah satu ukuran yang bisa digunakan untuk menggambarkan sampai sejauh mana kemampuan perusahaan dapat menutupi hutang-hutangnya kepada pihak luar apabila diukur dari modal pemilik adalah debt to equity ratio (DER). Semakin rendah angka DER maka akan semakin baik, karena akan semakin tinggi kemampuan perusahaan untuk membayar seluruh kewajibannya.

Rasio Intensitas Modal yang baik adalah semakin kecil perbandingan antara total aktiva terhadap penjualan. Rasio menunjukkan berapa besar nilai aktiva yang dibutuhkan untuk mendapatkan satu unit angka penjualan. Semakin kecil rasio ini menggambarkan kinerja perusahaan yang baik. Semakin kecil rasio akan menarik calon investor.

Almilia (2003) melakukan penelitian untuk menguji size hypothesis dan debt/equity  hypothesis yaitu dampak size perusahaan atau tingkat hutang perusahaan terhadap penyajian laporan keuangan yang cenderung konservatif. Hasil penelitiannya menyimpulkan 2 hal (1) semakin kecil size perusahaan maka semakin besar probabilitas perusahaan akan menyajikan laporan  keuangan yang cenderung konservatif (2) semakin tinggi leverage maka semakin besar     probabilitas perusahaan akan menyajikan laporan keuangan yang cenderung tidak konservatif     atau optimis.

1.2.            Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas dapat diidentifikasikan beberapa masalah seperti berikut :

  1. Adanya gap teori pada teori Akuntansi Positif dan teori signaling.
  2. pada beberapa penelitian. Masih ada research problem
  3. Banyak faktor yang mempengaruhi konservatisme akuntansi.
  4. Belum diketahui secara pasti, faktor dominan yang dapat mempengaruhi konservatisme akuntansi.

Disamping empat faktor ( Tingkat kesulitan keuangan, tingkat hutang, rasio

intensitas modal dan size perusahaan), masih banyak faktor yang mempengaruhi konservatisme akuntansi, diantaranya adalah :

  1. Biaya politik, 2. Debt Convenant,  3. Risiko perusahaan  4.  Pangsa pasar.

1.3.            Batasan Masalah

Agar penelitian ini terfokus maka peneliti  membatasi permasalahan sesuai dengan objek penelitian, yaitu:

  1. Objek penelitian pada Perusahaan Property yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesia periode  2007 sampai dengan 2010.
  2. Variabel yang diteliti meliputi tingkat kesulitan keuangan, tingkat hutang, rasio intensitas modal dan size perusahaan.

1.4.            Rumusan Masalah

  1. Apakah tingkat kesulitan keuangan, tingkat hutang, rasio intensitas modal dan size perusahaan berpengaruh signifikan secara simultan terhadap konservatisme akuntansi?
  2. Apakah tingkat kesulitan keuangan berpengaruh signifikan terhadap konservatisme akuntansi ?

 

 

1.5.            Tujuan Penelitian

Untuk mengetahui pengaruh tingkat kesulitan keuangan, tingkat hutang, rasio intensitas modal dan size perusahaan secara bersama-sama  dan secara parsial terhadap konservatisme akuntansi perusahaan property.

1.6. Manfaat Penelitian

Manfaat hasil penelitian ini diharapkan akan dapat :

Menambah perbendaharaan penelitian di bidang investasi yang dapat dijadikan referensi bagi penelitian selanjutnya, memberikan informasi terutama manajer keuangan dalam meningkatkan nilai perusahaan dan memberikan informasi kepada manajer investasi dari calon investor.

Related Post